Salah satu
penyebab penyakit pada tanaman jeruk dikarenakan adanya serangan Jamur.
Jamur merupakan mikroorganisme eukariota, memiliki spora, dan tidak mempunyai
klorofil, mempunyai dinding sel yang berisi khitin, selulosa, atau keduanya
(Shivas dan Beasley, 2005). Sebagian besar jamur yang telah diketahui bersifat
saprofit, hidup pada bahan organik, yaitu membantu pelapukan.
Jamur
yang menyebabkan penyakit pada tumbuhan ada yang bersifat parasit. Jamur
parasit pada tumbuhan dibagi menjadi 2 tipe yaitu jamur parasit obligat dan
parasit non obligat. Jamur parasit obligat yaitu Jamur yang dapat tumbuh dan
memperbanyak diri hanya apabila tetap berhubungan dengan tumbuhan inangnya.
Jamur parasit non obligat yaitu jamur yang membutuhkan tumbuhan inang untuk
sebagian daur hidupnya tetapi tetap dapat menyelesaikan daur hidupnya pada
bahan organik mati maupun pada tumbuhan hidup (Agrios, 1996).
Berdasarkan hasil penelitian Ningsih (2012), terdapat
tujuh jamur yang menyebabkan penyakit pada tanaman jeruk. Jamur tersebut antara
lain :
Menurut Bassey, 1979 klasifikasi Basidiophora sp adalah sebagai berikut
:
Kingdom
: Fungi
Divisi
: Oomycota
Sub
divisi : Phycomycotina
Kelas
: Phycomycetes
Ordo
: Peronosporales
Famili
: Peronosporaceae
Genus
: Basidiophora
Spesies
: Basidiophora sp
Hasil pengamatan secara makroskopis pada media CYA (Czapek’s Yeast Agar) selama masa inkubasi 7 hari
memperlihatkan bentuk yaitu hari ke 1 jamur ini membentuk miselium seperti benang tipis berwarna putih, bentuk
koloni bulat dengan tepi rata dan warna balik koloni berwarna putih. Hari ke 3 bentuk koloni bulat memanjang, berwarna kuning kemerahan dengan tepi seperti
benang-benang halus. Bagian bawah berwarna
putih kemerahan dengan stuktur seperti kapas tipis dan halus. Hari ke 7 koloni
berbentuk bulat memanjang berwarna kuning kemerahan dengan tepi tidak rata seperti kapas halus bewarna putih.
Warna balik
koloni kuning kemerahan.
Menurut Bassey, 1979; Watanabe, 1937; Barnet dan Hunter, 1998; Samson dkk, 1995 klasifikasi Sphaceloma sp adalah sebagai berikut:
Kingdom : Fungi
Devisi
: Eumycota
Sub devisi : Deuteromycotina
Kelas
: Deuteromycetes
Ordo
: Melanconiales
Famili
: Melanconiaceae
Genus
: Sphaceloma
Spesies : Sphaceloma sp
Hasil pengamatan secara
makroskopis pada media CYA selama masa
inkubasi 7 hari pada memperlihatkan bentuk yaitu hari ke 1 miselium seperti
kapas
tipis berwarna putih, bentuk koloni bulat dengan tepi rata
dan warna balik koloni berwarna putih, pada hari ke 3 bentuk koloni bulat
seperti kapas berwarna putih kemerahan dengan bagian tengahnya menggunung, tepi
koloni tidak rata dan warna balik koloni berwarna putih kemerahan, dan pada
hari ke 7 koloni berbentuk bulat dengan tepi rata, seperti kapas halus dengan
bagian permukaan jamur berwarna putih kemerahan dan warna balik koloni kuning
kemnerahan.
Menurut Bassey, 1979; Watanabe, 1937; Barnet dan Hunter, 1998; Samson dkk, 1995 klasifikasi Collectrichum sp adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Devisi : Eumycota
Sub devisi : Deuteromycotina
Kelas : Deuteromycetes
Ordo : Melanconiales
Famili : Melanconiaceae
Genus : Collectrichum
Spesies : Colletotrichum sp.
Hasil
pengamatan secara makroskopis jamur Colletotrichum sp pada media CYA
selama masa inkubasi 7 hari memperlihatkan bentuk yaitu hari ke 1 miselium
berwarna putih seperti benang, bentuk koloni bulat dengan tepi tidak rata dan
warna balik koloni berwarna putih, hari ke 3 miselium jamur seperti
kapas tebal bewarna putih berbentuk bulat telur dengan tepi
koloni rata dan warna balik koloni berwarna putih dengan bercak merah
kekuningan, dan hari ke 7 bentuk koloni berbentuk bulat telur dengan tepi tidak
rata, permukaan koloni berwarna putih dan berbentuk seperti kapas tebal, dan
warna balik koloni berwarna putih dengan bercak merah kekuningan. Menurut Istiqorini (2008) koloni jamur Colletotrichum sp berwarna
putih keabuan sampai abu tua pada hari ke 7.
4. Phytophthora sp
Menurut Barnet dan Hunter, 1998; Watanabe, 1937; Samson dkk, 1995; Bassey, 1979, klasifikasi Phytophthora sp adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Divisi : Oomycota
Sub
divisi : Phycomycotina
Kelas : Phycomycetes
Ordo : Peronosporales
Famili : Pythiaceae
Genus : Phytophthora
Spesies : Phytophtora sp
Hasil pengamatan secara makroskopis
pada media PDA selama 7 hari masa inkubasi pada suhu ruang memperlihatkan
perubahan yaitu hari ke 1
jamur ini membentuk miselium seperti kapas tipis berwarna putih dengan
tepi
tidak rata, bentuk koloni bulat dengan warna balik koloni putih, pada
hari ke 3 koloni berbentuk bulat bagian tengahnya berwarna kuning
dengan tepi koloni berwarna putih. Miselium seperti benang halus dan
tipis yang
membentuk seperti kapas. Bagian tengahnya tampak seperti kapas yang
menebal
dengan tepi seperti kapas halus dan tidak rata.
Warna balik koloni kuning keputihan, dan pada hari ke 7
koloni jamur sudah memenuhi media dengan bentuk bulat, tengah koloni bewarna
kuning dengan tepi koloni berwarna putih, miselium seperti gumpalan kapas tipis
yang menyebar, dengan bagian tengahnya seperti kapas yang menebal. Bagian tepi
koloni tidak rata dan warna balik koloni kuning.
Kingdom : Fungi
Devisi : Eumycota
Sub
devisi : Ascomycotina
Kelas : Ascomycetes
Ordo : Erysiphales
Famili : Capnodiaceae
Genus : Capnodium
Spesies : Capnodium
sp.
Deskripsi jamur Capnodium sp dari hasil pengamatan secara makroskopis pada media PDA (Potato Dextrose Agar) dalam masa inkubasi 7 hari pada suhu ruangan memperlihatkan bentuk yaitu hari ke 1 jamur membentuk koloni tidak beraturan bewarna putih seperti benang, koloni berbentuk bulat dengan tepi tidak rata, pada hari ke 3 koloni berbentuk seperti kapas tipis, tidak beraturan, dengan permukaan kasar berwarna hijau muda pada bagian tengahnya, tepi koloni tidak rata dan permukaan bawahnya berwarna hijau muda, dan hari ke 7 koloni berbentuk bulat dengan permukaan koloni kasar dan seperti kapas yang padat berwarna kehitaman, tepi koloni tidak rata dan permukaan bawah koloni berwarna hitam. Menurut Bassey (1979) miselium genus Capnodium berwarna hitam dan konidia berwarna gelap.
Menurut
Bassey, 1979; Watanabe, 1937; Barnet dan Hunter, 1998; Samson dkk, 1995
klasifikasi Fusarium sp adalah sebagai berikut :
Kingdom : Fungi
Devisi : Eumycota
Sub devisi : Deuteromycotina
Kelas : Deuteromycetes
Ordo : Moniliales
Famili : Tuberculariaceae
Genus : Fusarium
Spesies : Fusarium
sp
Hasil
pengamatan secara makroskopis pada media PDA selama masa inkubasi 7 hari pada
suhu ruangan memperlihatkan bentuk pada hari ke 1 jamur membentuk
miselium seperti kapas halus
berwarna putih dengan tepi tidak rata dan permukaan bawah koloni bewarna
putih, pada hari ke 3 koloni berbentuk seperti kapas dengan bagian
tengahnya menggunung berwarna merah muda dengan tepi rata berwarna
putih, dan
bagian bawah koloni berwarna kuning kemerahan dan pada hari ke
7 permukaan koloni tampak kasar dan berwarna merah muda.
Menurut Samson dkk, (1995) Fusarium sp
memiliki area miselium seperti kapas, dan setiap koloni spesies mengalami
perubahan putih kemudian menjadi kuning, merah muda atau coklat. Jamur Fusarium sp yang diisolasi dari
rhizosfer tanaman labu dan tomat, secara makroskopis koloninyan tampak berwarna
merah agak ungu dengan miselium seperti kapas (Ilyas, 2006).
Referensi
Agrios,
G.N., 1996, Ilmu Penyakit Tumbuhan, Penerjemah Munzir Busnia, Gajah Mada
University Press.
Bessey, E,
A., 1979, Morpholgy and Taxonomy Of Fungi, Edisi ke-3, Vikas Publishing House
PVT LTD, New Delhi. 12 Juli 2010.
Barnet, H.L
and Hunter, B.B., 1998, Illustrated Genera of Imperfect Fungi, The American
Phytopathological Society Press.
Istikorini,
Y., 2008, Potensi Cendawan Endofit Untuk Mengendalikan Penyakit Antraknosa.
IPB
Ningsih, R.,
2010, Studi Penyakit Pada Daun Tanaman Jeruk Keprok Madu Terigas (Citrus Reticulata var Unshiu), Fakultas
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Tanjungpura, Pontianak.
Samson
R.A.; Hoekstra E.S.; Frisvad J.C. and Filtenborg O., 1995, Introduction to Food
Borne Fungi, Ed ke-4, Ponsen &
Looyen, Netherlands.
Shivas, R dan Beasley, D., 2005,
Plant Pathology Herbarium, Queensland Departemen of Primary Industries and
Fisheries, Australia
Wanatabe.,
T., 1937, Pictorial Atlas of Soil and Seed Fungi Morphologies of Cultured Fungi
and Key to Spesies, Edisi ke-2, Boca Raton London New York Washington D.C