Dari
sudut pandang biologi tumbuhan yang sehat adalah Tumbuhan yang dapat
melaksanakan fungsi fisiologisnya. Fungsi fisiologi tersebut mencakup
pembelahan, diferensiasi dan perkembangan sel normal, penyerapan air mineral
dari tanah dan mentranslokasikannya ke seluruh bagian tubuh tumbuhan,
fotosintesis, metabolisme senyawa yang disentesis, dan perkembangbiakan
tumbuhan.
Penyakit adalah suatu keadaan dimana suatu
organisme mengalami kelainan (abnormalitas) dalam hal fisiologi atau phenotype. Penyakit
pada Tumbuhan dapat didefinisikan sebagai perubahan fungsi sel dan jaringan
tumbuhan sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agensia patogen yang
menyebabkan terjadinya perubahan abnormal dalam segi bentuk dan fisiologi
tumbuhan.
Adanya penyakit pada suatu tanaman dapat
dilihat dari gejala-gejala yang ditunjukkan oleh bagian – bagian tanaman,
misalnya bercak daun, batang busuk, akar berubah warna, dll, sedangkan dalam ilmu penyakit tumbuhan
(Phytopatologi), penyebab penyakit dapat dikelompokkan menjadi penyebab
penyakit biotik yang disebabkan oleh mikroroganisme seperti jamur, bakteri, virus,
nematoda, mikoplasma, dsb dan penyebab penyakit abiotik diakibatkan hal-hal diluar mahluk hidup,
misalnya keracunan unsur hara, kekurangan cahaya, terkena petir, tergenang,
terkena polusi, kekeringan, dsb.
Munculnya
penyakit pada tanaman hanya akan terjadi jika terdapat tiga faktor pendukung
(Disease Triangle) yaitu :
1.
Tumbuhan
yang rentan
2.
Patogen yang
virulen
3.
Lingkungan
yang sesuai.
Interaksi Tiga faktor pendukung ini
sering digambarkan dengan “Segi tiga Penyakit” (Disease Triangle)
Segi
tiga diatas menunjukkan bahwa adanya interaksi yang saling mempengaruhi dalam
menimbulkan suatu penyakit. Penyakit tidak akan terjadi jika patogen yang
virulen bertemu dengan bagian tumbuhan yang rentan tetapi lingkungan tidak
membantu perkembangan patogen tersebut dan tidak meningkatkan kerentanan
tumbuhan. Misalnya, patogen (penyebab penyakit)
pada saat sempurna akan siap menyerang tumbuhan, tetapi apabila kondisi
lingkungan tidak memungkinkan maka penyakit tidak akan muncul, atau sebaliknya
apabila tumbuhan mempunyai kekebalan yang tinggi terhadap serangan patogen
walapun kondisi lingkungan memungkinkan maka penyakit tetap tidak muncul. Dalam strategi pengendalian penyakit, ketiga
elemen ini akan menjadi pusat perhatian.
Pada
kondisi yang baik patogen akan berkembang dan mengadakan penetrasi masuk
kedalam tubuh tumbuhan. Patogen berkembang terus kedalam jaringan tumbuhan membentuk
toksin atau enzim yang merusak sel-sel tumbuhan atau membentuk haustorium yang
masuk kedalam ruang-ruang sel tumbuhan, sehingga terjadilah infeksi yang
dikarenakan interaksi antara patogen dan tumbuhan inang.
Patogen
yang masuk kedalam tubuh tumbuhan dapat menyebabkan penyakit dengan cara
sebagai berikut :
a.
Melemahkan dengan cara menyerap makanan secara terus-menerus dari sel-sel inang
untuk kebutuhannya.
b.
Menghentikan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan toksin, enzim, atau
zat pengatur tumbuh yang disekresikannya.
c.
Menghambat transportasi makanan, hara mineral dan air melalui jaringan
pengangkut.
d.
Mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar