Minggu, 16 Maret 2014

Penyakit Tumbuhan



Dari sudut pandang biologi tumbuhan yang sehat adalah Tumbuhan yang dapat melaksanakan fungsi fisiologisnya. Fungsi fisiologi tersebut mencakup pembelahan, diferensiasi dan perkembangan sel normal, penyerapan air mineral dari tanah dan mentranslokasikannya ke seluruh bagian tubuh tumbuhan, fotosintesis, metabolisme senyawa yang disentesis, dan perkembangbiakan tumbuhan.

Penyakit adalah suatu keadaan dimana suatu organisme mengalami kelainan (abnormalitas) dalam hal fisiologi atau phenotype. Penyakit pada Tumbuhan dapat didefinisikan sebagai perubahan fungsi sel dan jaringan tumbuhan sebagai akibat gangguan yang terus menerus oleh agensia patogen yang menyebabkan terjadinya perubahan abnormal dalam segi bentuk dan fisiologi tumbuhan.
Adanya penyakit pada suatu tanaman dapat dilihat dari gejala-gejala yang ditunjukkan oleh bagian – bagian tanaman, misalnya bercak daun, batang busuk, akar berubah warna, dll, sedangkan dalam ilmu penyakit tumbuhan (Phytopatologi), penyebab penyakit dapat dikelompokkan menjadi penyebab penyakit biotik yang disebabkan oleh mikroroganisme seperti jamur, bakteri, virus, nematoda, mikoplasma, dsb dan penyebab penyakit abiotik  diakibatkan hal-hal diluar mahluk hidup, misalnya keracunan unsur hara, kekurangan cahaya, terkena petir, tergenang, terkena polusi, kekeringan, dsb.
Munculnya penyakit pada tanaman hanya akan terjadi jika terdapat tiga faktor pendukung (Disease Triangle) yaitu :
1.      Tumbuhan yang rentan
2.      Patogen yang virulen
3.      Lingkungan yang sesuai.
Interaksi Tiga faktor pendukung ini sering digambarkan dengan “Segi tiga Penyakit” (Disease Triangle)

 Segi tiga diatas menunjukkan bahwa adanya interaksi yang saling mempengaruhi dalam menimbulkan suatu penyakit. Penyakit tidak akan terjadi jika patogen yang virulen bertemu dengan bagian tumbuhan yang rentan tetapi lingkungan tidak membantu perkembangan patogen tersebut dan tidak meningkatkan kerentanan tumbuhan. Misalnya, patogen (penyebab penyakit) pada saat sempurna akan siap menyerang tumbuhan, tetapi apabila kondisi lingkungan tidak memungkinkan maka penyakit tidak akan muncul, atau sebaliknya apabila tumbuhan mempunyai kekebalan yang tinggi terhadap serangan patogen walapun kondisi lingkungan memungkinkan maka penyakit tetap tidak muncul.  Dalam strategi pengendalian penyakit, ketiga elemen ini akan menjadi pusat perhatian.


Pada kondisi yang baik patogen akan berkembang dan mengadakan penetrasi masuk kedalam tubuh tumbuhan. Patogen berkembang terus kedalam jaringan tumbuhan membentuk toksin atau enzim yang merusak sel-sel tumbuhan atau membentuk haustorium yang masuk kedalam ruang-ruang sel tumbuhan, sehingga terjadilah infeksi yang dikarenakan interaksi antara patogen dan tumbuhan inang.

Patogen yang masuk kedalam tubuh tumbuhan dapat menyebabkan penyakit dengan cara sebagai berikut :
a. Melemahkan dengan cara menyerap makanan secara terus-menerus dari sel-sel inang untuk kebutuhannya.
b. Menghentikan atau mengganggu metabolisme sel inang dengan toksin, enzim, atau zat pengatur tumbuh yang disekresikannya.
c. Menghambat transportasi makanan, hara mineral dan air melalui jaringan pengangkut.
d. Mengkonsumsi kandungan sel inang setelah terjadi kontak.
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar